Rabu, 01 Juli 2009

IT'S MY LIFE


Mataku tak berkedip menatap televisi, kugigit bibirku, telingaku menyimak lagu yang tengah di putar. “Sialan…!!” gumamku mengumpat. Bagaimana tidak, suara WALI, group band anyar di belantika music Indonesia itu, membawakan lagu yang menyindir. “Cari Jodoh” demikian judul lagu itu. Dari judul , kata – kata hingga video klip nya pas banget dengan keadaanku sekarang. Masih mending, yang di maksud lagu itu laki – laki. Lha … aku?

Dulu, setiap lelaki yang dekat denganku selalu saja memintaku untuk menikah dengannya. Tapi aku tolak, dengan alasan aku belum siap berumah tangga. Tapi sekarang, boro – boro memintaku untuk menikah, meminta untuk tunangan saja tidak ada. Padahal, banyak orang bilang aku tidak jelek. Terkadang aku iri, jika melihat pasangan – pasangan yang wara wiri lewat di depanku. Pernah aku tersinggung, seakan mereka sengaja memamerkan kemesraan mereka di depanku. Maklum… sensitive…!!
Aku juga pernah kabur, lho. Gara – gara orang tuaku menanyakan kapan aku akan menikah. Menikah? Dengan siapa? Boro-boro menikah, pacar aja kagak ada, bu!
Mau tau aku kabur kemana? Ke Bali. Dengan membawa uang 600 ribu perak, aku nekat pergi ke Bali. Dengan naik kereta api ke Surabaya, di sambung ke Banyuwangi. Harusnya, dari Banyuwangi lanjut dengan naik bis untuk menyebrang ke pulau Bali. Tapi aku keburu sadar, kalau uang di dompetku tinggal 200 ribu perak lagi.
Alhasil, begitu sampai di Banyuwangi aku kembali ke Surabaya dan meneruskan perjalanan kembali ke Bandung. Hahahahaha aku malu banget kalau mengingat kejadian ini.
Ikh aku bener-bener merasa bahwa aku adalah orang yang paling menderita dalam hidup ini. Sampai-sampai, jika ada undangan pernikahan, aku tidak ingin menghadirinya. Di pesta nanti, pasti banyak orang Tanya, “ Kapan kamu nyusul?” basi, tau gak!!
Atau, “Dengan siapa kamu datang?” ikh nyelidik banget kan?
Bukan hanya itu, setiap ada acara kumpul keluarga seperti lebaran atau pertemuan lainnya, aku hanya datang sekedarnya saja, lepas setor muka, aku langsung ngacir pulang.
Sejak umurku 27 tahun, aku menutup diri dari semua pergaulan. Dulu yang terkenal dengan jarang di rumah, sekarang justru sebaliknya. Jangankan keluar rumah, keluar kamarpun jarang. Kalau tidak untuk mandi dan makan, aku tidak pernah menampakkan muka. Kalaupun aku harus bantu-bantu memebersihkan rumah, aku lakukan di saat mereka masih tidur.
Eit, kok gak kerja?
Itulah masalah kedua, aku ini pengangguran. Sejak perusahaan tempat aku bekerja bangkrut, aku belum mendapatkan lagi pekerjaan. Bukan aku tidak berusaha, tapi sebagian besar perusahaan hanya mau menerima orang-orang yang baru lulus. Kasian banget, karena aku di anggap sudah expired. Sudah tidak layak lagi di terima sebagai karyawan. Huh nasib….nasib!!!
Ingin rasanya mengadu, tapi sama siapa? Tapi aku bukan orang yang mudah menyerah begitu saja. Dalam kesendirian di balik pintu kamar, aku juga sibuk berpikir. Dan sibuk mencari celah-celah menguntungkan untuk menghasilkan uang. Ku pelototi lap top yang sudah jadul itu. Akh, setidaknya aku masih memiliki lap top, walaupun kata orang jadul alias jaman dulu, tapi kalau di pelihara dengan baik, hasilnya akan membantuku. Karena aku apik dengan benda yang satu ini, jadi walau jadul, masih tetap dapat beroperasi dengan baik sesuai keinginanku.
By the way, aku lupa ya kasih tahu. Kalau aku ini hoby banget jalan-jalan. Pernah juga aku keliling Bandung dengan motor bututku. (Idih… tadi laptop jadul, sekarang motor butut…!!!). Ya namanya juga prihatin….. karena seringnya keliling Bandung, sampai aku hapal betul segala sesuatu tentang kota parahyangan itu. Dari wisata sejarah, wisata alam, wisata belanja hingga wisata kuliner…!! Suatu hari temanku Opie yang tinggal di Jakarta menelpon, dia punya tamu dari Malaysia. Dia tak bisa menemani tamu-tamunya yang ingin ke Bandung di karenakan tengah hamil besar. Dan dia memintaku untuk menemani mereka.
4 orang pria aku jemput di stasiun kereta api. Saat aku berbincang-bincang di loby hotel, tibalah saatnya pertanyaan-pertanyaan yang anti aku dengar. “umur berapa?” “sudah menikah atau belum?” kerja dimana?” Ampun D.J
Aku menarik nafas panjang, tak hilang akal aku jawab” Saya 25 tahun, belum menikah dan saya bekerja sebagai Guide Tour. Itulah saya ada di sini untuk memperkenalkan kota Bandung pada Anda semua.” Jawabku berbohong.
“25 tahun? Saya pikir kamu baru lulus sekolah. Kamu Nampak macam masih budak!!” katanya membelalakkan matanya tak percaya.
Alamak, 25 tahun kan umur yang sudah “discount”. Tapi masih juga dibilang awet muda?
Aku tersipu malu, apakah dia berkata jujur atau menyindir aku ya? Hanya Tuhan yang tahu.
Selama 3 hari aku membawa mereka keliling Bandung dan memperkenalkan kota Bandung. Lumayan melelahkan, apalagi saat mereka ingin belanja di pasar baru. Aduh kok mereka tahu Pasar Baru, ya? Atau lama belanja di Rumah Mode di Bandung Utara. Salah satu dari mereka bilang, bukan ke Bandung kalau tidak datang ke dua tempat tersebut. Oya? Aku baru tahu, tuch???!!! Bukannya Gedung Sate, pikirku.
Waktupun cepat berlalu, pergi ke sana, pergi ke sini, jeprat sana dan jepret sini. Aku bahagia karena mereka puas. Waktu aku mengantarnya ke stasiun kereta api, tak henti-henti mereka bangga karena dalam waktu 3 hari saja, mereka sudah tahu kota Bandung.
Keesokkan harinya, Opie mentransfer sejumlah uang sebesar gajiku sebulan di perusahaan kemarin. Saat aku tanya uang apa? Dia bilang itu uang fee dan uang tip yang di berikan tamu-tamunya karena mereka semua puas dan enjoy selama di Bandung. Wow…. Aku jadi punya ide nech!
Akhirnya aku punya pekerjaan juga. Biarpun semua perusahaan menolakku untuk di jadikan karyawan tapi tidak untuk duniaku…..!!! Aku harus mendapatkan uang dari hobiku. Kemudian aku mempromosikan diri sebagai guide tour Bandung. 4 orang tamu Malaysia sebelumnya, mereka merekomendasikan aku kepada teman-temnnya. Alhasil ada saja tiap bulannya orang dari Kuala Lumpur – Malaysia yang datang ke Bandung. Belum lagi orang-orang local dari luar kota yang ingin sekedar menghabiskan weekend nya di Bandung.
Membawa mereka jalan-jalan dan shooping, plus poto-poto. Hasil jepretanku aku pajang di blog. Mulai dech hidupku menyenangkan. Aku tidak bête lagi, tidak boring lagi, en tidak kesepian lagi. Karena aku punya kesibukkan. Dengan demikian lupa sudah tentang jodoh yang di perbincangkan orang-orang. Aku tidak perduli dengan anggapan mereka. Aku tidak ingin monoton hidup dalam kesedihan dan kekalahan. Apapun dan bagaimanapun kehidupanku, aku yang merasakan, aku yang menjalani. It’s my life…!!
Kenapa harus sedih dengan omongan orang lain? Kenapa harus sakit hati dengan ejekan orang lain? Kenapa harus tersinggung dengan sindiran orang lain? Toch aku tidak menumpang hidup dari mereka! Toch aku tidak minta makan dari mereka.
Tidak jarang aku di ejek oleh teman-teman yang justru gagal rumah tangganya. Dan tidak sedikit juga, yang akhirnya mereka iri melihatku. Bisa pergi kemanapun aku suka, tanpa di bebani larangan dari suami atau terikat kewajibannya sebagai ibu rumah tangga. Soal pengangguran? Tidak lagi tuch. Aku karyawan sekaligus owner di sini. Keuangan? Alhamdulillah, lancar. Sekarang aku bisa pergi ke luar kota, keluar pulau bahkan ke luar negeri dengan hobiku. Menjadi traveler, fhotografer dan juga author.
Mengenai perjodohanku, aku serahkan semuanya kepada Yang di Atas.
Apapun yang terjadi dalam hidupku, semua adalah kehendak – Nya.
It’s my life…..!
Aku tersenyum saat malam itu mendengar lagu lawas dari Bon Jovi. Bahagia… dan akupun tertidur untuk aktifitas esok hari.



1 Comment:

hill said...

keep enjoy ur life val wkwkwkwkwkk :D

 

blogger templates | Make Money Online